Terapi Alam: Danau Kembar, Buleleng, Bali
Hidup adalah perjalanan, saya percaya hal itu akan membawa kita pada berbagai reaksi. Terkadang perlu melonggarkan berbagai aktivitas yang mengharuskan ini-itu berjalan dengan semestinya. Biarkan saja apa adanya agar diri memiliki ruang untuk berinteraksi. Meneguk secangkir kopi atau mengunjungi tempat yang menjadi tambatan hati bisa menjadi terapi yang mumpuni bagi diri. Karena sejatinya segala hal dalam hidup memiliki kisahnya sendiri....
Saya ingat ada moment dimana saya mengalami patah hati justru disaat ritme pekerjaan saya sedang sibuk-sibuknya dan memerlukan konsentrasi untuk menyelesaikan satu persatu. Bukan perkara mudah dalam satu waktu kadang harus berwajah manis meski hati merasakan sebaliknya. Ada hari dimana saya berada di keramaian tetapi saya justru merasa kosong. Jadwal pertemuan kerja yang kadang terlewat, orderan yang kadang terbengkalai. Di titik saya merasa saya tidak bisa terus seperti itu, saya memilih mengambil waktu untuk berdua hanya dengan diri sendiri.
Alam dan kesendirian sering menjadi tempat saya menyembuhkan diri. Ya, sendiri saat sedang hanya berdua dengan Rabbku, maupun sendiri saat hanya berdua memandang alam ciptaanNya. Salah satu tempat yang tepat untuk menenangkan diri adalah Danau Kembar Buleleng . Dengan berjalan sedikit ke arah utara dari lokasi Pura Ulun Danau Beratan Bedugul, saya menemui dua buah danau yang terletak bersampingan seperti kembar. Kedua danau tersebut adalah Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Danau Kembar Buleleng ini dikenal juga memiliki pemandangan alam yang menakjubkan. Di salah satu spot perhentian yang berdekatan dengan kafe atau warung sederhana, saya singgah minum kopi dan membeli pisang goreng sambil menikmati keindahan danau.
Entah kenapa bersama alam saya mampu bercerita tanpa ada yang ditutupi. Kemudian saya menyadari ada saat dimana kita tidak bisa memaksa keadaan harus selalu baik sesuai ingin. Dan ketika kita bisa menerima dengan jujur segala yang terjadi, disitu semua terasa ringan serta kembali produktif menjalani hidup. Saya berterima kasih moment yang telah terlewati itu membawa saya menjadi sosok yang lebih kuat dan lapang dada dalam menjalani berbagai kisah hidup lainnya hingga saat ini.