Remain Woodcraft langkah "out of the box" saya
8 bulan sudah Bali berada di masa pandemi, bagi pulau yang mayoritas lahan bisnis di bidang pariwisata tentu saja ini adalah masa yang berat. Sepengetahuan saya banyak yang terkena imbas dalam segi ekonomi.
Pada salah satu media elektronik di Bali, Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan pandemi COVID-19 telah memberi pukulan cukup parah bagi provinsi Bali. Ia mengungkapkan sekitar 75 ribu lebih karyawan sudah dirumahkan dan di-PHK akibat terpukulnya sektor pariwisata. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah jika pandemi COVID-19 terus berkepanjangan.
Saya yang sudah mengelola usaha sendiri di bidang fashion kulit sejak 2014 ikut terkena dampaknya. Toko retail yang ada di Seminyak harus saya tutup pada April 2020 kemarin. Sementara saya beralih metode berjualan online melalui platform media sosial dan e-commerce. Hingga suatu saat nanti semoga saya bisa kembali memiliki toko.
Selain membuka usaha baru Ayam Geprek pada Oktober 2020 kemarin, sejak Juni 2020 saya mengelola usaha kerajinan kayu dekorasi bersama seorang teman.
Berawal dari obrolan saat ngopi bareng, teman saya yang sudah memiliki usaha kerajinan kayu tersebut sejak 2019 mengajak saya untuk meng-handle divisi retail pada usahanya. Saya tidak memiliki pengalaman di bidang kayu dan dekorasi, saat itu saya menerima tawarannya dengan modal nekat π. Yang pertama saya butuh tetap produktif di saat bisnis fashion kulit sedang pasif, yang kedua tentu saja karena saya tau ini akan menghasilkan.
Saya banyak bertanya dan belajar mengenai proses pembuatan, bahan-bahan yang digunakan dan lain sebagainya. Perlu juga menyamakan misi agar berbisnis dengan teman sendiri bisa berjalan dengan baik. Di awal terkadang ada perbedaan pendapat tetapi sejauh ini kami bisa membicarakan dan menemukan solusinya hingga hari ini kerjasama telah berjalan selama 6 bulan. Insya Allah tidak ada yang sulit selama kita selalu mau berupaya dan belajar. Divisi retail yang sudah saya handle sejauh ini sudah ada kenaikan penjualan 60%. Faktor kebosanan yang terjadi akibat pandemi yang membuat banyak orang senang mendekor rumah menjadi rejeki buat saya.
Jika bagi sebagian orang mungkin pandemi membuat stuck tidak tau harus melakukan apa, saya bersyukur menemukan jalan produktif sehingga tetap bisa berkarya meski dengan keterbatasan akibat pandemi. Disitulah seninya berbisnis menurut saya, berani out of the box. Keluar dari zona nyaman dan memberikan tantangan pada diri untuk melakukan hal baru yang membuat diri lebih berkembang.
Feel free to follow Instagram kerajinan kayu saya Remain Woodcraft ππ
Thank you for read this storyπΉ