Kopi Petani, Hotel Melia, Bali
Ritual saya di hari Sabtu dimulai dengan jalan pagi. Setelah Senin hingga Jumat saya bekerja dan mengurus usaha, Sabtu saya perlu memberikan waktu untuk diri sendiri, berolah raga, sekedar bertemu sahabat untuk mengobrol, perawatan diri ataupun berbelanja. Sedangkan Minggu adalah waktu penuh untuk anak-anak. Akhir pekan memang waktu favorit yang selalu saya sambut dengan antusias. Bukan berarti saya tidak menikmati aktifitas saya di hari kerja, tetapi di akhir pekan saya bisa punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri, anak-anak dan orang-orang terdekat saya.
Sabtu 2 pekan lalu, saya memilih rute jalan pagi ke arah Nusa Dua dengan waktu tempuh 20 menit dari rumah saya di Jimbaran. Saya memarkir kendaraan di tempat parkir umum BTDC. BTDC adalah pengembangan kawasan pariwisata seluas 350 Ha di Nusa Dua. Di kawasan ini terdapat hotel bintang lima dan sering menjadi lokasi konferensi berskala internasional. Selain mengelola Nusa Dua, BTDC juga mengelola lahaan di Mandalika, Lombok seluas 1.175 ha.
Menyusuri taman hijau dengan segarnya udara pagi, saya sampai pada jogging track area perhotelan. 90 menit berjalan, saya mulai merasa lapar dan haus.
Saya memilih mampir untuk sarapan di kedai kopi yang indah di salah satu sudut Hotel Melia Bali. Kedai kopi ini baru buka 12 bulan yang merupakan sebuah kedai kopi butik yang menawarkan kopi lokal berkualitas tinggi. Saat memesan sang pelayan meminta ijin meminta foto kami yang katanya akan di cetak di kopi saya. Itu sungguh menarik, pengalaman baru dalam menikmati kopi dan saya terkesima ketika kopi pesanan saya datang ada wajah saya disitu😀.
Layanan yang diberikan oleh staf di Kopi Petani sangat luar biasa. Staf nya menjelaskan tentang biji kopi dan mesin kopi yang digunakan, mereka juga sangat ramah dan selalu bersedia membantu. Kami menghabiskan banyak waktu di sana dan kami berlalu dari kedai tersebut dengan bahagia, berysukur mendapatkan pengalaman baru dalam menikmati kopi, kami pasti akan kembali lagi.
